Rabu, 03 Mei 2017

Tugas Softskill


PEMBUATAN PLASTIK HD DAN KRESEK


BAB I
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

1.1       Penjelasan Plastik
Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu samalain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Plastik dapat digolongkan berdasarkan: Termoplastik
Merupakan material yang melunak jika di panaskan (dan akhirnya akan mencair) dan mengeras jika didinginkan, dan reaksinya dapat balik. Materialnya merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Terdapat dua jenis termoplastik, Jenis termoplstik yang pertama adalah termoplastik yang berstruktur gelas (amorf). Jenis termolastik ini sangat berguna pada lingkungan dibawah suhu transisi gelasnya. Jenis yang kedua adalah termoplastik berstruktur semi-kristalin. Terminology semi-kristalin digunakan karena rantai-rantai polimer termoplastik dapat tersusun teratur dalam tingkatan tertentu, dimana dapat menyerupai tingkat struktur Kristal pada logam. Polimer jenis ini lebih tahan terhadap senyawa-senyawa kimia. Contoh termoplastik adalah PE, PVC, Polstiren (PS), dan Nilon.Termoset
Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Termoset lebih keras dan lebih kuat daripada termoplastik dan memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik. Aplikasi termoset biasanya pada komponen-komponen yang digunakan pada suhu tinggi. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.

1.2       Sifat dan jenis plastik
       Masing-masing plastik memiliki sifat-sifat yang berbeda, berikut beberapa karakteristik sifat plastik.
  1. PET atau PolyEthylene Terephthalate
Adalah Jenis Plastik yang hanya bisa sekali pakai, seperti biasa Botol air Mineral dan hampir semua Botol minuman lainnya. PET bersifat jernih, kuat, tahan bahan kimia dan panas, serta mempunyai sifat elektrikal baik yang Jika. Pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas, lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan Kanker. Pengunaan PET sangat luas antara lain : Botol-botol untuk air mineral, soft drink, kemasan sirup, saus, selai, minyak makan.
  1. HDPE atau High Density PolyEthylene
Merupakan Jenis Plastik yang aman jika dibandingkan dengan Jenis Plastik PET karena memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi. Sering dipakai untuk Botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, Botol Galon air minum, dan lain-lain. Meski demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak dipakai berulang.
  1. PVC atau PolyVinyl Chloride
Merupakan Jenis Plastik yang sulit didaur ulang, seperti botol-botol Plastik dan Plastik Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini untuk membungkus makanan karena jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau DEHA yang berbahaya untuk Ginjal dan Hati.
  1. LDPE atau Low Density PolyEthylene
Merupakan Jenis Plastik yang bisa didaur Ulang, baik dipakai untuk tempat minuman maupun makanan.
  1. PP atau PolyPropylene
Memiliki sifat tahan terhadapbahan kimia (chemical Resistance) yang baik tetapi ketahan terhadap pukul (Impact Strenght) rendah. Juga baik digunakan untuk tempat minuman maupun makanan. Jenis Plastik semacam ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah dan biasanya digunakan untuk botol minum bayi.

  1. PS atau PolyStyrene
Merupakan Jenis Plastik yang digunakan untuk tempat minum atau makanan sekali pakai. Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan sistem saraf.

BAB II
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

2.1       Proses Pembuatan Plastik HD dan Kresek

2.1.1      bahan baku
Kantong Plastik HD / Plastik Kresek menggunakan bahan baku utama HDPE (High Density Polyethylene). HDPE adalah hasil polimerisasi dari etilena yang mempunyai densitas 0.940 atau lebih besar, termasuk homo dan ko-polimer dengan α olefin yang lebih besar. Bahan produksi bisa menggunakan murni 100%, atau campuran recycle aval tergantung kualitas dan kebutuhan
Gambar 2.1 bahan baku
1.2.2      Bahan Pewarna
Bahan kedua yang tidak kalah pentingnya adalah pewarna plastik. Warna untuk bahan plastik bermacam-macam, mulai dari merah, biru, hijau, kuning, putih, dan sebagainya.
Gambar 2.2 bahan pewarna
2.1.3      Mesin Aduk
Langkah selanjutnya adalah mencampur bahan-bahan tersebut menggunakan mesin aduk. Jika ingin menghasilkan bahan murni, maka memakai 100% bahan murni.  Jika menginginkan kualitas sedang, maka komposisinya adalah 49% bahan murni, 49% bahan recycle, dan 2% warna. Pada saat menggunakan bahan recycle, maka harus dipertimbangkan pengurangan warna karena bahan recycle telah mengandung warna.
Gambar 2.3 mesin aduk
2.1.4    mesin blowing
Setelah bahan tercampur dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah melumerkan bahan dan meniup bahan menjadi kantong plastik menggunakan mesin blower. Suhu ideal untuk pelumeran adalah 200 derajat celcius, namun juga tergantung kualitas bahan yang diaduk. Ukuran plastik bisa diatur ukurannya mulai dari tebal, lebar, dsb. Contohnya lebar 15 cm, 24 cm, 30 cm. Kemudian plastik akan digulung secara otomatis dan menjadi roll plastik.
Gambar 2.4 mesin blowing
2.1.5    mesin potong
Roll Plastik yang sudah jadi siap dipotong menggunakan mesin potong plastik. Panjangnya bisa diatur, mulai dari 32 cm, 40 cm, 44 cm, dsb. Ada mesin potong lebih canggih, yaitu setiap kelipatan jumlah tertentu akan langsung dilipat dan siap dimasukkan ke dalam bungkus.
gambar 2.5 mesin potong
2.1.6    mesin plong
Hasil plastik yang telah dipotong akan membentuk persegi panjang.  Supaya plastik memiliki pegangan yang bisa dibawa, dibutuhkan proses pemotongan plastik menggunakan mesin plong. Mesin ini ada yang bertipe manual dan juga otomatis. Bentuk dan ukuran bisa diatur sesuai ukuran plastik. Variasi bisa ditambahkan, misalnya ada lubang kecil untuk gantungan di tembok.
Gambar 2.6 mesin plong
2.1.7    hasil akhir
            Hasil akhir adalah produk bahan yang sudah jadi dan siap untuk di pasarkan

Gambar 2.7
Table 2.1 ukuran plastik
Lebar (cm)
Panjang (cm)
Berat (gr)
15
30
150
24
40
300

2.1.8    mesin pencacah plastik
Tentunya dalam proses produksi plastik akan menghasilkan aval / sisa produk. Setiap mesin akan menghasilkan aval, mulai dari mesin blowing, mesin potong mesin plong. Aval plastik ukurannya ada yang besar, tebal, dan tidak beraturan. Dibutuhkan mesin pencacah plastik untuk membantu proses penghancuran plastik supaya menjadi lebih halus dan ukurannya lebih kecil.

Gambar 2.8 mesin pencacah plastik
2.1.9    mesin pelet
Aval plastik yang telah dihancurkan menggunakan mesin pencacah plastik siap diolah menggunakan mesin pelet. Hasilnya adalah biji plastik kualitas rendah, menengah, dan tinggi. Penggunaan bahan aval akan mempengaruhi proses produksi selanjutnya, seperti komposisi bahan dan setting mesin.
Gambar 2.9 mesin pelet